Wednesday, July 22, 2020

Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi

Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi

Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi

Gwek Lai Ai - Susu formula ada berbagai macam. Meski asupan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI), terkadang pemberian ASI tidak disarankan jika Ibu atau bayi memiliki masalah medis tertentu. Akhirnya, langkah memberikan susu formula pun dijadikan pilihan guna membantu perkembangan sang bayi, terutama yang baru lahir.

Lalu apa saja yang harus diperhatikan saat memilih asupan tambahan tersebut, mengingat banyaknya produk susu formula yang dijual di pasaran?

Memilih susu formula untuk bayi baru lahir atau yang masih berusia di bawah satu tahun tidaklah mudah. Bayi pada usia tersebut tidak boleh mendapatkan sembarang asupan, termasuk susu formula, karena belum bisa mencerna makanan dengan baik. Bayi di usia 6 bulan pertama juga sebaiknya tidak diberikan minuman lain, seperti air putih atau jus.

Pemberian susu formula juga perlu memerhatikan kondisi bayi, misalnya susu formula untuk bayi prematur bisa berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan. Oleh karena itu, satu hal penting yang harus Anda perhatikan ketika memilih susu formula adalah memeriksa kandungannya, bukan merek atau harga.

Susu Formula Apa yang Cocok untuk Bayi di Bawah Usia 1 Tahun?

Pada dasarnya semua produk susu formula terdiri dari kumpulan nutrisi utama, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Namun, yang membedakan adalah jenisnya. Contohnya, produk A memakai protein jenis whey, lalu produk B memakai protein jenis casein, sementara produk C menggabungkan keduanya.

Pastikan di kemasan susu ada tertulis bahwa produk tersebut cocok untuk dikonsumsi bayi baru lahir. Untuk bayi baru lahir dan masih di bawah usia satu tahun, sebaiknya pilih produk susu formula yang berasal dari susu sapi. Langkah selanjutnya adalah memperhatikan jenis protein yang digunakan. Protein susu sapi terbagi dua, yaitu whey dan casein. Jenis whey lebih direkomendasikan untuk bayi baru lahir karena dianggap lebih mudah dicerna.

Namun Anda bisa juga memakai produk yang menggabungkan keduanya. Tapi ingat bahwa komposisi whey harus lebih tinggi daripada casein. Biasanya rasio antara whey dan casein sekitar 60:40. Rasio itu setara dengan kandungan protein pada ASI. Teruskan penggunaan sampai bayi berusia satu tahun. Jika Anda merasa bayi tidak menyukainya, Anda boleh mengganti merek yang lebih disukainya, sebaiknya setelah berkonsultasi dengan dokter.

Anda juga bisa menggantinya jika bayi Anda mengalami diare, lemas, atau muntah. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sebaiknya Hindari Jenis Susu Ini
Tidak semua produk susu formula yang tersedia di pasaran cocok untuk setiap anak. Sebagian anak tidak cocok dengan susu formula tertentu.

Di pasar, kerap dijual susu formula yang berasal dari kedelai. Produsen mengatakan susu formula kedelai diperuntukkan bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Meski begitu, sebaiknya hindari susu berbasis kedelai jika bayi Anda normal maupun alergi terhadap susu sapi, kecuali dengan seizin dokter. Karena pada umumnya, bayi yang alergi terhadap susu sapi akan alergi pula terhadap susu kedelai. Selain itu, para pakar kesehatan tidak merekomendasikan susu kedelai untuk bayi di bawah umur 6 bulan. Susu kedelai juga memiliki kandungan glukosa, yaitu gula yang dapat merusak gigi si kecil.

Jika bayi Anda alergi terhadap susu sapi, konsultasikan hal ini kepada dokter. Dia mungkin akan menyarankan susu formula dengan formulasi khusus. Susu jenis ini masih berbasis susu sapi, namun kandungan proteinnya sudah diolah sehingga mudah dicerna bayi.

Selain susu formula kedelai, ada beberapa jenis susu yang harus dihindari, seperti susu sapi reguler, susu sereal, susu kental manis, susu kambing, susu evaporasi, dan susu almond.

Tips Memperkenalkan Bayi Dengan Susu Formula

Beberapa bayi mungkin akan menolak ketika diberi susu formula karena dia sudah terbiasa dengan ASI.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mencampur ASI dengan susu formula. Kemudian secara bertahap, tingkatkan jumlah susu formulanya. Meneteskan beberapa tetes ASI pada dot botol atau menghangatkan dot sebelum dipakai juga bisa dilakukan.

Pemilihan dot botol juga sangat berpengaruh untuk menarik perhatian bayi. Gunakan dot yang empuk dan menyerupai puting payudara Anda.

Biasanya, bayi tidak mau jika diberikan susu botol oleh ibunya karena ketika berdekatan dengan wanita yang melahirkannya, otomatis bayi berharap diberikan ASI. Cobalah meminta bantuan suami atau orang lain untuk memberikan susu botol pada bayi sehingga dia terbiasa dengan susu formula.

Sebaik-baiknya susu formula, memang tidak akan bisa menandingi manfaat ASI. Namun jika tidak memungkinkan memberi ASI secara eksklusif, jangan sampai keadaan ini membuat Anda menjadi tertekan. Tetap jaga kesehatan Anda demi Si Kecil. Susu formula juga bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Pilih susu formula yang sesuai dengan bayi Anda. Pastikan produk yang Anda pilih terdaftar di BPOM RI.

Jika Anda masih bingung memilih susu formula yang cocok dengan bayi, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter.

Segera huhungi kami untuk informasi Jasa Gwek lai Ai Profesional dan Berpengalaman.bila anda sedang mempersiapkan masa Nifas bisa menghubugi kontak dibawah ini :
Ibu LINA
Hp/Sms                : 0813-760-22222
Wa                        : 0813-760-22222
Livechat               : gweklai.blogspot.com
FB                        : https://web.facebook.com/lina.englina.3 

No comments:

Post a Comment